Minggu, 24 Maret 2013

ISD SEBAGAI SALAH SATU MKDU

·             Salah satu usaha yang diharapkan dapat memberikan bekal kepada   mahasiswa untuk dapat peduli terhadap masalah – masalah sosial yang terjadi dilingkungan dan dapat memecahkan permasalahan tersebut dengan menggunakan pendekatan ilmu sosial dasar.
  •    Untuk memahami dan menyadari adanya kenyataan sosial dalam masyarakat dan masalah sosial dalam masyarakat merupakan masalah yang kompleks. Serta untuk menjadikan mahasiswa peka terhadap masalah sosial dan tanggap dalam penaggulangannya.
  •    Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya secara kritis-interdisipliner.
  •     Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
  •    Pembentukan dan pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan, dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungannya, khususnya gejala berkenaan dengan masyarakat dengan orang lain, agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran berkenaan dengan lingkungan social dapat dipertajam.

MAKASSAR, KOMPAS.com - Sebanyak 450 orang warga BTN Sinar Bombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dilarikan ke Puskemas Bajeng, Kamis (10/9) malam, karena mengalami keracunan makanan buka puasa.
Warga BTN Sinar Bombong yang terus berdatangan hingga pukul 01:00 Wita dinihari ini telah mencapai 450 orang lebih di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Bajeng dan Rumah Sakit Umum (RSU) Syeikh Yusuf, usai menyantap makanan dus buka puasa yang dibagikan oleh Imran Daeng Sitonra.Dari pantauan di Puskesmas Bajeng, banyak pasien yang mesti mendapat perawatan intensif dan ditampung hingga lantai dua, bahkan pasien yang rata-rata anak-anak ini terpaksa dirawat di lantai ruangan dan koridor Puskesmas, karena ranjang dan ruangan penuh.Akibat reaksi makanan dalam dus yang terbuat dari gabus ini banyak warga mengalami kepala pusing, mual, perut mules, dan muntah-muntah saat mereka sedang melakukan shalat Tarwih hingga pukul 00:00 Wita. Para pasien pun terus berdatangan di Puskesmas dan RSU Syeikh Yusuf Gowa.Informasi yang dihimpun menyebutkan, ratusan warga BTN yang terletak di Desa Bontosunggu Kecamatan Bajeng, Kabupeten Gowa ini menyantap makanan dalam dus dari Imran sejak buka puasa dan usai shalat Magrib. Namun, ironisnya Imran adalah kepala Puskesmas Pabentengan Bajeng Gowa.Salah satu warga BTN Sinar Bombong Blok D, Armiati (41), menjelaskan, makanan yang dibuat oleh para keluarga kepala Puskesmas ini sebagai hajatan buka puasa dan makanan yang ditaruh dalam dus gabus ini dibagikan kepada semua warga BTN dari blok A hingga D, Masjid BTN, dan beberapa warga di luar BTN. “Masing-masing rumah dibagikan dua dus makanan. Masjid mendapat 100 dus dan juga dibagikan kepada orang-orang di luar kompleks, ” jelasnya.Menurut beberapa warga, keracunan ini diduga disebabkan dari reaksi plastik pelapis dusnya yang terterbuat dari gabus dan berbahan plastik ini. Dugaan ini muncul mengingat orang yag menyantap makanan yang sudah dipindahkan ke piring  atau wadah lain tidak mengalami keracunan.Sementara puluhan personil dari kepolisian Sektor Kota (Polsekta) Bajeng juga ikut mengamankan banyak pasien yang terus berdatangan ke Puskesman dan rumah sakit. “Hampir semua penghuni BTN ada di sini, ” kata salah satu warga.Sedangkan Kepala Polsekta Bajeng, AKP Salang Paningo, Jumat dinihari, di Bajeng Gowa, mengungkapkan, makanan sisa dan muntah para warga sudah dikumpulkan dan akan diserahkan ke Labolatorium Forensik Mabes Polri di Polwiltabes Makassar untuk mengidentifikasi penyebab keracunan ini.“Kami akan menyerahkan sisa makanan dan muntah warga untuk diserahkan ke Labfor, ” ungkapnya.

Opini :

Menurut saya tujuan ISD itu sangat penting untuk masyarat karena masalah yang timbul sangat berbuhungan erat dan apabila kita mengerti kita bisa menjalankan tujuan ISD dengan baik maka permasalahan yang ada dilingkungan kita bisa dapat diselesaikan minimal kita bisa menyelesaikan masalah kita sendiri. 
berhubungan dengan study kasus yang dibuat yaitu: keracunan makan, dimana makluk hidup pasti membutuhkan makanan tetapi tidak semudah itu kita harus pintar-pintar memilih makanan agar kita lebih dapat menjaga diri kita dan menjadi masyarakat yang sehat. intinya kita harus lebih kompleks memilah-milah makanan.


Sumber :
MAKASSAR, KOMPAS.com -



Tidak ada komentar:

Posting Komentar